Rabu, 18 September 2013
Siklus Hidup
Sistem
Siklus hidup sistem (system life cycle),
SLC, adalah proses evolusioner yang
diikuti dalam menerapkan sistem atau
subsistem informasi berbasis komputer. SLC terdiri dari serangkaian tugas yang
erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem.
Fase perencanaan terdiri dari beberapa tahapan :
1. Menyadari Masalah
Tahapan
ini sangat penting bagi manajer perusahaan, non manajer, dan elemen-elemen
dalam lingkungan perusahaan. Karena mereka tidak selalu berada di tempat untuk
mengamati gejala-gejala permasalahan yang ada dalam suatu perusahaan.
2. Mendefinisikan masalah
Setelah
manajer menyadari adanya masalah, ia harus memahaminya dengan baik agar dapat
mengatasi semua permasahan itu. Akan tetapi, manajer tidak berusaha untuk
mengumpulkan semua informasi pada titik ini. Sebaliknya, manajer hanya
mencari untuk mendefinisikan dimana letak permasalahannya dan apa
kemungkinan penyebabnya. Jika perusahaan mempunyai kebijakan untuk mendukung end
user computing, dan manajer ingin memakai pendekatan tersebut untuk
pengembangan sistem, maka ia bertanggung jawab untuk membuat definifi.
3. Menentukan Tujuan Sistem
Dalam
tahap ini manajer dan analis sistem mengembangkan suatu daftar tujuan sistem
yang harus dipenuhi oleh sistem untuk memuaskan pemakai. Pada titik ini,
tujuannya dinyatakan secara umum.
4. Mengidentifikasi
Kendala-kendala Sistem
Sistem
baru tidak akan beroperasi bebas dari kendala. Beberapa kendala ditimbulkan
oleh lingkungan, seperti laporan pajak yang diminta oleh pemerintah dan
informasi pembayaran yang dibutuhkan konsumen, kendala lain dibuat oleh
manajemen perusahan, seperti keharusan menggunakan perangkat keras yang telah
ada atau menyiapkan dan menjalankan sistem pada tanggal tertentu.
Kendala-kendala ini penting untuk diidentifikasi sebelum sistem benar-benar
mulai dikerjakan.
5. Membuat Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah suatu tinjauan
sekilas pada faktor-faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk
mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan. Ada enam dimensi kelayakan:
·
Teknis
·
Pengembalian
ekonomis
·
Pengembalian
non-ekonomis
·
Hukum dan
etika
·
Operasional
·
Jadwal
6. Mempersiapkan Usulan
Penelitian Sistem
Jika
sistem dan proyek tampak layak, diperlukan penelitian sistem yang menyeluruh. Penelitian sistem (system study)
akan memberikan dasar terinci untuk rancangan sistem baru mengenai apa
yang harus dilakukan sistem itu dan bagaimana sistem itu melakukannya. Analis
akan menyiapkan usulan penelitian sistem
yang memberikan dasar bagi manajer untuk menenentukan perlu tidaknya
pengeluaran untuk analisis.
7. Menyetujui atau Menolak
Penelitian Proyek
Dalam
tahapan ini manajer dan komite menimbang pro dan kontra dari proyek dan
rancangan sistem yang diusulkan, serta
apakah perlu diteruskan- keputusan
diteruskan/dihentikan.
8.
Menetapkan
Mekanisme Pengendalian
Pada
tahap ini, sebelum penelitian sistem dimulai, komite pengarah SIM menetapkan pengendalian proyek
dengan menentukan apa yang harus dikerjakan, siapa yang melakukannya, dan kapan
akan dilaksanakan. Jumlah waktu yang diperlukan untuk setiap tugas disusun
berdasarkan orang-bulan. Orang-bulan adalah
jumlah waktu yang dibutuhkan oleh satu orang, yang bekerja sebulan kalender
penuh, untuk menyelesaikan suatu tugas. Dengan menugaskan beberapa orang pada
satu tugas, jumlah bulan kalender mungkin dikurangi, walau tidak harus secara
linier. Memonitor kemajuan proyek,
setelah jadwal proyek ditetapkan, jadwal itu harus didokumentasikan dalam
bentuk yang memudahkan pengendalian.
Fase analisis terdiri
dari beberapa tahapan:
1)
Mengumumkan
Penelitian Sistem
Di tahap
ini manajemen mengambil langkah-langkah untuk memastikan kerjasama dari para
pekerja. Perhatian mula-mula ditujukan pada kekuatiran pegawai mengenai cara
komputer mempengaruhi kerja mereka. Cara terbaik untu melawan kekuatiran ini
adalah komunikasi dengan pegawai tentang (1) alasan perusahaan melaksanakan
proyek (2) bagaimana sistem baru akan
menguntungkan perusahaan dan pegawai.
2)
Mengorganisasikan
Tim Proyek
Tim
proyek yang akan melakukan penelitian sistem dikumpulkan. Banyak perusahaan
mempunyai kebijakan menjadi pemakai, dan bukan spesialis informasi, sebagai pemimpin
proyek. Agar proyek berhasil, pemakai perlu berperan aktif, daripada hanya
berperan pasif.
3)
Mendefinisikan
Kebutuhan Informasi
Dalam
tahap ini analis mempelajari kebutuhan informasi pemakai dengan terlibat dalam
berbagai kegiatan pengimpulan informasi:
wawancara perorangan, pengamatan, pencarian catatan dan survei.
4)
Mendefisikan
Kriteria Kinerja Sistem
Setelah
kebutuhan informasi manajer didefinisikan, langkah selanjutnya adalah
menspesifiksikan secara tepat apa yang harus dicapai oleh sistem, yaitu kriteria kinerja sistem. Spesifikasi ini diambil sebagai kriteria kinerja
hanya jika tim proyek setuju bahwa hal ini dapat dicapai.
5)
Menyiapkan
Usulan Rancangan
Analis
sistem memberikan kesempatan bagi manajer untuk membuat keputusan
teruskan/hentikan untuk kedua kalinya. Disini, manajer harus menyetujui tahap
rancangan dan dukungan bagi keputusan itu termasuk di dalam usulan rancangan.
6)
Menyetujui
atau Menolak Rancangan Proyek
Manajer
dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rancangan dan menentukan apakan
akan memberikan persetujuan atau tidak. Dalam beberapa kasus, tim mungkin
diminta melakukan analisis lain dan menyerahkannya kembali, atau proyek mungkin
ditinggalkan. Jika persetujuan diberikan, proyek maju ke tahap rancangan.
Fase rancangan terdiri
dari beberapa tahapan:
a.
Menyiapkan
Rancangan Sistem yang Terinci
Analis
bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentsikan rancangan sistem baru
dengan alat-alat yang dijelaskan dalam
model teknis. Beberapa alat memudahkan analis untuk menyiapkan dokumentasi
secara top-down, dimulai dengan gambaran besar dan secara bertahap
mengarah lebih terinci pendekatan top-down ini merupakan ciri rancangan tersruktur (structured
design), yaitu rancangan bergerak dari tingkat sistem ke tingkat subsistem.
b.
Mengidentifikasikan
Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Analis
harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merk atau model) peralatan
komputer yan g akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan
pemrosesan. Identifikasi merupakan suatu proses yang berurutan, dimulai dengan
identifikasi berbagai kombinasi yang dapat menyelesaikan setiap tugas.
c.
Mengevaluasi
Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem
Analis,
bekerja sama erat dengan manajer, mengevaluasi berbagai alternatif. Alternatif
yang dipilih adalah yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria
kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.
d.
Memilih
Konfigurasi yang Terbaik
Analis
mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dan menyesuaikan kombinasi peralatan
sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah selesai,
analis membuat rekomendasi kepada manajer untuk disetujui. Saat manajer
menyetujui konfigurasi tersebut, persetujuan selanjutnya dilakukan oleh komite
pengarah SIM.
e.
Menyiapkan
Usulan Penerapan
Analis
menyiapkan usulan penerapan (implementation
proposal) yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan,
keuntungan yang diharapkan dan biayanya.
f.
Menyetujui
atau Menolak Penerapan Sistem
Keputusan
untuk terus dalam tahap ini sangatlah penting, karena usaha ini akan sangat
meningkatkan jumlah orang yang terlibat.
Fase Implementasi atau
Penerapan
Implementasi atau penerapan merupakan
kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dann konseptual yang
menghasilkan suatu sistem yang bekerja.
Fase ini terdiri dari beberapa
tahapan:
I.
Merencanakan
Penerapan
Karena
hanya tinggal satu tahap pengembangan yang tersisa sebelum sistem baru
digunakan, manajer dan spesialis informasi memahami dengan baik pekerjaan yang
diperlukan untuk , menerapkan rancangan sistem. Mereka dapat menggunakan
pengetahuan ini untuk mengembangkan rencana penerapan yang sangat rinci.
II.
Mengumumkan
Penerapan
Proyek
penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti pada
penelitian sistem. Tujuan pengumuman ini adalah menginformasikan pegawai mengenai
keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerja sama pegawai.
III.
Mendapatkan
Sumber Daya Perangkat Keras
Rancangan
sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang
terdapat pada konfigurasi yang disetujui.
IV.
Mendapatkan
Sumber Daya Perangkat Lunak
Saat
perusahaan memutuskan untuk menciptakan sendiri perangkat lunak aplikasinya,
programer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem sebagai
titik awal.
V.
Menyiapkan
Database
DBA
bertanggungjawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan data, dan ini
mencakup persiapan database. Dalam beberapa kasus, perlu dikumpulkan
data-data, dan dalam kasus lain, data yang telah ada perlu dibentuk kembali
sehingga sesuai dengan rancangan sistem baru. Tugas-tugas ini dilaksanakan dan
data dimasukkan dalam database. Jika perusahaan belum menggunakan sistem
manajemen database (database management system-DBMS), DBA akan
berperan penting dalam memilih perangkat lunak itu.
VI.
Menyiapkan
Fasilitas Fisik
Jika
perangkat keras dari sistem baru tidak sesuai dengan fasilitas yang ada, perlu
dilakukan konstruksi baru atau perombakan. Ruang komputer yang menyimpan mainframe
atau komputer mini berskala besar merupakan kombinasi yang rumit dari lantai
yang ditinggikan, pengendalian suhu dan kelembaban yang khusus, keamana,
peralatan pendeteksi api dan pemadam kebakaran, dan sebagainya.
VII.
Mendidik
Peserta dan Pemakai
Sistem
baru kemungkinan besar akan mempengaruhi
banyak orang. Beberapa orang akan membuat sistem bekerja. Mereka ini disebut
dengan peserta, dan mereka meliputi
operator pemasukan data, pegawai coding dan pegawai administrasi
lainnya. Orang-orang lain akan menggunakan output sistem. Semua
orang-orang ini harus dididik tentang peran mereka dalam sistem.
VIII.
Masuk ke
Sistem Baru
Proses
menghentikan penggunaan sistem lama memulai penggunaan sistem baru disebut curtover.
Pendekatan Dasar ini terdiri dari beberapa macam:
a)
Percontohan
(Pilot) adalah suatu sistem percobaan yang diterapkan dalam satu
subset dari keseluruhan operasi, seperti satu kantor atau daerah tertentu.
Contohnya, Angkatan Udara mungkin mencoba suatu sistem persediaan baru pada
saru pangkalan Udara.
b)
Serentak
(immediate) adalah pendekatan yang paling sederhana dengan beralih dari sistem
lama ke sistem baru pada satu hari tertentu. Namun, pendekatan ini hanya layak
bagi perusahaan kecil atau sistem kecil.
c)
Bertahap (Phased), dalam cutover bertahap, sistem baru digunakan
bagian per bagian pada suatu waktu. Misalnya
perusahaan dapat melakukan cutover
pada sistem pemasukan pesanan, diikuti oleh sistem persediaan dan seterusnya.
d)
Paralel (Parallel) Cutover paralel mengharuskan sistem lama
dipertahankan sampai sistem baru telah diperiksa secara menyeluruh. Pendekatan
ini memberikan pengamanan yang paling baik terhadap kegagalan, tetapi merupakan
yang paling mahal, karena kedua sumber
daya harus dipertahankan.
Fase operasi atau
penggunaan terdiri dari tiga langkah:
i.
Menggunakan
Sistem
Pemakai
menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap
perencanaan.
ii.
Audit
Sistem
Setelah
sistem baru berkesempatan untuk mapan, penelitian formal dilakukan untuk
menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi
semacam ini disebut dengan penelaahan
setelah penerapan (postimplementation review) dan dapat
dilakukan oleh seseorang dari jasa informasi atau oleh seorang auditor
internal. Dalam beberapa kasus keduanya akan melakukan penelaahan yang
terpisah. Hasil audit dilaporkan kepada CIO, Komite pengarah SIM dan kepada
pemakai.
iii.
Memelihara
Sistem
Selama
manajer menggunaka sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus
memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem (system
maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksanakan untuk 3 alasan:
ü Memperbaiki kesalahan
Penggunaan
sistem mengungkapkan kesalahan (bugs) dalam program atau kelemahan
rancangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem.
ü Menjaga kemutakhiran sistem
Dengan
berlalunya waktu, terjadi perubahan-perubahan dalam lingkungan sistem yang
mengharuskan modifikasi dalam rancangan atau perangkat lunak. Contohnya,
pemerintah mengubah rumus perhitungan pajak jaminan sosial.
ü Meningkatkan Sistem
Saat
manajer menggunakan sistem, mereka melihat cara-cara membuat peningkatan.
Saran-saran ini diteruskan kepada spesialis informasi nyang memodifikasi sistem
sesuai saran tersebut.
Sumber: Buku SIM karangan Raymond
MCLeod, Jr. Jilid I
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar